Posted by : Unknown Jumat, 29 Juli 2016

PERANAN PENTING MIKROORGANISME

Mikroorganime memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya memiliki peran penting dalam usus manusia yang mampu menjaga ekosistem dalam perut manusia dan membuat pembuangan limbah dari dalam perut. Jika tidak terdapat mikroorganisme ini  dalam perut maka dapat dibayangkan manusia memiliki penampung limbah dalam perut dan dapat berakibat racun baginya. Mikroorganisme sangat penting bagi kehidupan manusia, Hal ini dianggap penting karena mampu mendorong aktifnya sel-sel dalam tubuh sehingga anatomi sel mampu meremajakan diri dan mengeluarkan limbah dari dalam tubuh. Salah satu edek yang dapat dirasakan yaitu tubuh kita menjadi segar, bugar, terbebas dari penyakit, selalu energik dan bebas dari depresi.

Gambar 1. Mikroorganisme
sumber ; www.gurupendidikan.com
Bagi lingkungan hidup seperti tanah, adanya mikroorganisme dapat menentukan tingkat kesuburan tanah dan memperbaiki kondisinya. Metode pemupukan dalam bidang pertanian khususnya pertanian organik adalah memanfaatkan mikroorganisme. Mikroorganisme yang ini sangat mudah didapatkan dan dibudidayakan. Jenis mikroorganisme yang paling banyak digunakan yatu mikroorganisme lokal. Peranannya dalam bidang pertanian sama halnya dengan peranan mikroorganisme dalam perut manusia.

MOL merupakan mikroorganisme hasil fermentasi dari bahan yang ada di lingkungan sekitar dan mudah didapatkan. Penggunaan bahan bakunya disesuaikan dengan potensi disuatu wilayah. MOL merupakan karya ilmiah, seperti larutan Effective microorganisme 4 (EM4) yang pertama kali ditemukan oleh Prof. dr. Teruo Hia dari Unversitas Ryukus, Jepang. Keistimewaan lain dari MOL adalah biaya pembuatannya murah bahkan tanpa ada biaya tambahan. MOL sebaiknya dibuat sebelum musin tanam dan pembuatannya dicicil.

Produk yang menggunakan mikroorganisme sebenarnya banyak tersedia dipasaran. Seluruh mikroorganisme yang dikemas dalam botol sebenarnya dalam kondisi dorman (tidur). Untuk dapat mengaktifkannya kembali dilakukan pencampuran cairan pembangkit energi seperti molase (tetes tebu) dan gula. Istilah lain bagi mikroorganisme  lokal diantaranya adalah starter, dekomposer, bioaktivator, mikroorganisme dekomposisi dan aktivator kompos. 

A. Mikroorganisme itu menguntungkan

Berdasarkan kegunaannya, mikroorganisme dibedakan menjadi dua, yaitu mikroorganisme menguntungkan dan mikroorganisme merugikan. Mikroorganisme yang kita kenal terdapat dimana mana sehingga untuk mendapatkannya sangatlah mudah. Contoh mikroorganisme yang memiliki peranan dalam tubuh manusia adalah Eschercia coli. Bakteri ini banyak terdapat dalam usus besar. E. coli ini membantu proses pencernaan dan mempercepat proses pembusukan sisa pencernaan sehingga memperlancar proses pembuangan.  Bakteri ini melepaskan enzim yang mengandung protein dan berperan dalam pembentukan vitamin K yang berguna bagi sistem imun dan proses pembekuan darah. Bakteri ini memang memberikan manfaat dalam tubuh jika jumlahnya seimbang, namun jika jumlahnya melebihi ambang batas, maka akan menyebabkan terjadinya diare. 

Bahan bioaktivator siap pakai sebenarnya banyak dijual di pasaran, Namun kenyataannya, pembuatan bioaktivator atau mikroorganisme lokal (MOL) sangat mudah dilakukan, Pembuatan MOL ini sangat bermanfaat bagi petani karena cara mendapatkannya sangat mudah dan harganya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan pupuk kimia yang semakin mahal. Selain itu, pertumbuhan tanaman dan hasil panen pun dapat dirasakan dengan menggunakan pupuk organik atau kompos bila dibandingkan dengan pupuk kimia. 

Bahan baku untuk membuat MOL dapat diperoleh dari hewan dan limbah yang terdapat disekitar kita seperti sisa buah-buahan, sisa sayuran  dan lainnya. Intinya sebagian besar limbah organik rumah tangga dapat dijadikan bioaktivator untuk membuat mikroorganisme lokal (MOL). Selain sebagai starter atau dekomposer, mikroorganisme lokal (MOL) juga dapat digunakan sebagai pupuk hayati, pestisida organik dan fungisida dengan dosis yang sangat kecil. Pasalnya MOl mengandung unsur hara dan usur mikro. Selain itu, kandungan bakterinya berpotensi untuk merombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, serta sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman. 

Kecenderungan masyarakat saat ini banyak menmanfaatkan hasil pertanian organik sehingga dapat memberikan harapan bagi petani yang selama ini berusaha untuk melepaskan diri dari beban biaya pupuk kimia. Karena itu, pengetahuan tentang pembuatan MOL dapat dijadikan sebuah panduan untuk memulai pertanian secara organik. Pangan organik yang berasal dari pertanian organik sangat tren dikalangan masyarakat. Harga jual produk organik relatif tinggi sehingga dapat meningkatkn masyarakat.

b. Peran Mikroorganisme untuk tanah

Tanah merupakan habitat makhluk hidup seperti mikroorganisme serta tempat bertumpuknya banyak bahan organik dan mineral selama ratusan tahun. Seluruh hasil materi tersebut mengalami perubahan bentuk dan pelapukan akibat dari proses dekomposisi alami. Proses pelapukan ini memberikan pengaruh terhadap kesuburan tanah secara tidak langsung. Bahan organik tanah adalah sisa tanaman dan hewan yang telah mengalami proses dekomposisi secara bertahap oleh mikroorganisme tanah. Pada tanah yang subur terdapat jutaan mikroorganisme dalam setiap gram tanah. jumlah ini akan meningkat saat tanah diberi pupuk kandang. Banyakanya mikroorganisme inilah yang mempengaruhi kecepatan proses dekomposisi tanah.
Gambar 2. Bahan Baku Pembuatan MOL
sumber ; balittanah. litbang.pertanian.co.id
Pembuatan MOL oleh petani dan masyarakat telah memberikan sebuah pengetahuan baru tentang mikroorganisme tanah. Bakteri tanah yang hidup secara aerobik mampu menguraikan selulosa. Pengetahuan tentang MOL merupakan implementasi dari bebbagai penelitian. Kesempuranaan hasil kerja MO terbukti dengan kelengkapan unsur hara yang dikandungnya. Meskipun unsur hara dalam jumlah sedikit, tetapi keseluruhan unsur hara mikro dan unsur hara makro dapat terpenuhi. Unsur tersebut di antaranya N, P, K, Ca, Mg, fe, Cu, Zn, Mo, dan Bo.
Gambar 3. Proses Pembuatan MOL
Sumber : cybes.pertanian.go.id

c. Mikroorganisme Lokal dari Buah

Pembuatan MOL buah memerlukan bahan-bahan berupa
5 kg buah yang sudah busuk (pisang, pepaya, mangga dan nanas)
500 g gula merah dicairkan atau dimolase
5 kg air kelapa
10 liter air tajin atau air cucian beras.

Cara membuat MOL buah yaitu
1. Memotong-motong buah yang sudah busuk dengan potongan yang kecil-kecil
2. Masukkan irisan gula merah kedalam air tajin yang telah berada dalam ember
3. Masukkan potongan buah ke dalam ember lalu aduk rata.
4. Diamkan dalam keadaan tertutup untuk proses fermentasi selama 3-7 hari.

Fungsi dan penggunaan
MOL buah bersifat inhibitor atau penghambat pertumbuhan vegetatif. Penggunaan MOL buah dilakukan dengan mencampurkan 4 liter MOL buah kedalam 17 liter air. Aduk rata dan semprotkan pada tanaman. Berdasarkan hasl eksperimen pembuatan MOL buah secara anaerobik, tidak ada bau busuk tetapi beraroma buah-buahan. Setelah empat jam, MOL sudah menimbulkan gas dan proses fermentasi diperkirakan berakhir setelah dua hari. Hal ini tergolong MOL yang sangat cepat pembuatannya dan dapat langsung digunakan sebagai aktivator pembuatan kompos.

Selain itu, MOL buah-buahan juga dapat digunakan sebagai pupuk cair dengan konsentrasi rendah. Penggunaan MOL pada tanaman dilakukan dengan menyemprotkan MOL ke batang atau ke daun. Contoh variasi bahan yang digunakan pada MOL buah diantaranya pisang busuk, melon busuk, air tajin, gula pasir dan kulit buah pepaya sebagai sumber mikroorganisme. Jika ingin proses fermentasinya dipercepat, tambahkan terasi. Namun penambahan tersebut dapat merubah aroma buah. Pasalnya perbedaan MOL buah dengan MOL lainnya adalah aroma buah yang khas.

d. Mikroorganisme Lokal dari Ikan Asin

Pembuatan MOL buah memerlukan bahan-bahan berupa
Untuk membuat mikroorganime lokal dari ikan asin diperlukan beberapa bahan diantaranya
200 g ikan asin
200 g terasi
1 kg dedak atau air beras
2 liter air kelapa
2 liter air
2 ons gula merah
1 kg kotoran sapi atau kotoran kelinci

Cara membual MOL ikan asin
Prosedur pembuatannya yaitu
1. Air kelapa dan air dimasukkan dalam panci. kemudian rebus ikan asin, terasi dan dedak di dalam panci. diperlukan pengadukan hingga hancur. Setelah hancur tambahkan gula dan kotoran hewan dalam larutan tersebut.

2. Pindahkan larutan yang telah dibuat sebelumnya kedalam ember, kemudian diaduk hingga merata.

3. Tutup ember dan biarkan selama 9 hari. Pengadukan dilakukan selama tiga hari sekali agar merata.

Fungsi dan cara penggunaan
MOL ikan asin berguna sebagai dekomposer dan pupuk hayati. cara penggunaannmya dengan menyaring MOL , lalu dilarutkan 1 liter air MOL ikan asin kedalam 10 liter air. Aduk hingga rata kemudian semprotkan pada tanaman.

referensi :
Ekologi Hewan Tanah,  2013
Mikrobiologi, 2012

- Copyright © Manfaat Dari Alam - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -