Manfaat Dari Alam

Lidah buaya merupakan tanaman liliaceae yang mempunyai banyak jumlah spesies yang berbeda. Lidah buaya seperti tanaman lainnya yang mempunyai akar, batang, daun, dan bunga. Namun hal yang paling sering digunakan adalah bagian daunnya. Daun lidah buaya merupakan daun tunggal berbentuk tombak dengan helaian daun memanjang berupa tombak dengan helaian memanjang berupa pelepah dengan panjang mencapai 40-60 cm, lebar 8-13 cm, serta tebal 2-3 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan yang bersifat sukulen. Sukulen berarti mengandung air, getah, dan lendir yang mendominasi daun.

Lidah buaya mempunyai kandungan gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol, dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr). Daun lidah buaya mengandung enzim seperti enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lainnya. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspartat, alanin, serin, valin, glutamat, treonn, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, lidah buaya memiliki manfaat yaitu ;

1. Menghilangkan kecanduan merokok.

Lidah buaya memiliki manfaat dalam mengurangi kecanduan merokok. Ekstrak kulit daun lidah buaya pada konsentrasi 25 mg/ml dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4 mm. Sehingga banyak ilmuan yang memanfaatakan kondisi ini untuk membuat teh yang terbuat dari kulit lidah buaya karena dapat menghilangkan kecanduan merokok.

2. Pencahar

Lidah buaya memiliki kandugan getah yang sangat bermanfaat. Getah tersebut dikenal dengan istilah eksudat. Eksudat adalah getah yang keluar dari daun lidah buaya setelah dilakukan pemotongan terhadap bagian daun tersebut. Eksudat berbentuk cair, berwarna kuning, dan memiliki rasa yang pahit. Adanya getah yang dihasilkan oleh lidah buaya dapat digunakan sebagai pencahar karena getah yang dihasilkan tersebut mengandung 8-dihidroxianthraquinone, dan glikosida.

3. Sebagai anti bakteri

Manfaat lidah buaya sebagai anti bakteri karena adanya kandungan gugus glikosida. Gugus ini merupakan gugus aminoglikosida yang bersifat antibiotik. Senyawa ini akan berdifusi pada dinding sel bakteri. Proses ini akan berlangsung secara terus menerus dalam suasana aerob. Setelah masuk kedalam sel, maka akan terjadinya pemecahan ikatan protein sel bakteri. Senyawa ini akan menyebabkan kerusakan struktur lemak membran bakteri sehingga dinding sel bakteri akan ruptur hingga mengalami kematian.

4. Obat luka bakar

Lidah buaya memiliki manfaat dalam mengatasi terjadinya luka bakar. Adanya getah yang dihasilkan dari bagian daun lidah buaya yang telah dipotong mampu mengatasi luka bakar tersebut. Prinsip kerja lidah buaya ini dengan merangsang sel-sel baru pada kulit. Pada kandungan getahnya terdapat banyak kandungan zat lignin yang mampu menembus dan meresar ke dalam kulit. Lendir ini akan memberikan efek penyembuhan terhadap luka bakar tersebut. 

5. Minuman diet.

Lidah buaya memiliki kandungan gel dari bagian daunnya. Gel ini berasal dari bagian lendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah getahnya dikeluarkan. Gel ini memiliki sifat yang mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama. Gel lidah buaya ini mengandung karbohidrat yag mudah tercerna, sehingga salah satu solusi dalam memanfaatkan lidah buaya sebagai minuman diet.  Gel lidah buaya terdiri atas 96 % air dan 4 % padatan.

6. Penyubur rambut

Manfaaat lidah buaya dalam menjaga kesehatan rambut telah dikenal sejak dahulu kala. Tumbuhan ini sangat ampuh dalam mengatasi masalah yang terjadi pada rambut dan bahkan memberikan hasil yang maksimal. Pemanfaatan lidah buaya sebagai penyubur rambut di sebabkan adanya kandungan tonik yang berguna untuk menyuburkan dan memberikan nutrisi pada akar rambut.

Sumber :

1. Universitas Sumatra Utara, 2010

2. Universitas Negeri Yogyakarta, 2008